Bataramedia.id, Luwu Timur – Baru-baru ini beredar video melalui via WhatsApp Dimana warga tersbut yang ke sehari hari nya untuk mencari rejeki dengan cara mengambil BBM di SPBU Wotu untuk menyambung hidup ,namun baru baru ini warga tersbut berbicara atau mengungkapkan bagaimana cara dia dengan muda mendapatkan BBM subsidi baik itu Solar atau pertalite.
Dalam vidio yang berdurasi kurang lebih 1 menit dia mengungkapkan kepada wartawan dengan terbuka kenapa dia sangat muda di layani oleh petugas SPBU Wotu karna dia membayar fi per jergen itu sebesar Rp.15.000.00 (lima belas ribu rupiah) sehingga dia agak muda mengisi BBM baik di kendaraan roda dua,empat dan jergen .
Dalam vidio tersbut dia berkata ke awak media yang saat itu meliputi di SPBU ” selama ini saya membayar fi di SPBU sebesar Rp 15.000.00 dalam setiap melakukan pengisian kalau mereka tidak mengakui nya tidak apa tapi bukan cuman saya seorang yang bisa bersaksi teman yang lain juga bisa ” kata dia di video tersebut.
Dimana kita tau SPBU Wotu ini perna juga di sorot oleh media namun kali ini kembali lagi di sorot Lantaran adanya pengakuan dua orang warga kalau mereka membayar fi agar mereka muda mendapatkan BBM subsidi baik itu Solar atau pertalite.dengan di sorot nya kembali oleh media Lembaga swadaya masyarakat LSM lira iwan angkat bicara dan menanggapi pengakuan dalam video tersebut.
” jika video pengakuan warga itu benar adanya kalau selama ini mereka membayar fi kepada petugas SPBU agar mereka muda mendapatkan BBM subsidi baik solar atau pertalite sungguh luar biasa pantas SPBU Wotu tiap hari selalu padat kendaraan baik roda dua atau empat Dan juga banyak jergen yang terlihat “ucap Iwan Senin (20/10/2025)
Saya meminta kepada pihak kepolisian polres Luwu Timur dan BPH migas baik nya segera melakukan investigasi terkait hal ini jika terbukti para pegawai SPBU melakukan sesui pengakuan warga dalam vidio makan wajib polisi dan BPH migas berikan sangsi tegas sesuai UU migas.pitanya .
Kasus dugaan SPBU menerima fee per jeriken dari warga merupakan pelanggaran yang berpotensi merugikan negara dan masyarakat saya dari Lembaga Swadaya masyarakat dari (LSM lira), mendesak polisi untuk melakukan investigasi menyeluruh.
Dugaan penyimpangan baik itu segi
Penyalahgunaan BBM subsidi dan juga fee yang di berikan kepada pegawai SPBUsaya merasa Praktik ini diduga tidak akan berjalan tanpa keterlibatan oknum operator atau pengelola SPBU yang menerima bayaran atau “fee” untuk setiap jeriken yang diisi. Pintanya. (*)