SURAKARTA, BataraMedia.id – Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) ke-III tahun 2024 secara resmi dibuka di Keraton Surakarta Hadiningrat, yang terletak di Jl. Kamandungan, Baluwarti, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada 14 Desember 2024. Festival yang berlangsung hingga 15 Desember ini menjadi ajang berkumpulnya raja-raja serta utusan dari berbagai kerajaan di Nusantara, yang hadir mengenakan pakaian kebesaran adat masing-masing.
Salah satu sorotan dalam acara ini adalah kehadiran keturunan rumpun Toalala Arung Enrekang VIII dari Bumi Massenrempulu, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Beberapa perwakilan keturunan Toalala yang hadir antara lain Mayjen TNI Mar (Purn) Chaidier Patonnory, H. Andi Rukman N Karumpa, S.E., Dr. Ir. Muhammad Rais Rahmat Razak, M.Si., Andi Suleha, Suwarjono, dan Andi Zainal Abidin Ibrahim.
Toalala, yang pernah memerintah wilayah Enrekang, memiliki peran yang sangat signifikan dalam sejarah Bumi Massenrempulu. Kehadiran keturunan Toalala dalam FAKN ini tidak hanya mempererat hubungan budaya antar-kerajaan, tetapi juga memperkenalkan kembali warisan sejarah mereka kepada masyarakat luas.
Pada acara tersebut, perwakilan keturunan Toalala menyerahkan sebuah buku sejarah berjudul “Jejak Pemerintahan Toalala dan Silsilah Arung Enrekang” kepada Ketua Umum Pusat Majelis Adat Kerajaan Nusantara dan pemangku Keraton Surakarta Hadiningrat. Buku ini, yang merupakan edisi pertama, ditulis oleh Dr. Muhammad Rais Rahmat Razak bersama Puang Salim Arsyad, Puang Pasly, dan Puang Bahar Santing, berisi dokumentasi penting mengenai jejak sejarah pemerintahan Arung Enrekang VIII. Buku ini juga diserahkan kepada Datu Luwu dan Pemangku Adat Bone yang turut hadir dalam festival budaya Surakarta. Penyerahan buku ini menjadi simbol penting dalam upaya pelestarian sejarah Toalala Arung Enrekang VIII, agar warisan ini tetap terjaga dalam peradaban Nusantara.
FAKN ke-III dibuka dengan kirab budaya yang dimulai dari Lapangan Sriwedari dan berakhir di Keraton Surakarta Hadiningrat. Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seni, seperti pagelaran budaya, wayang kulit, serta kesenian khas Keraton Surakarta Hadiningrat, yang menampilkan kekayaan tradisi dan warisan budaya Nusantara yang begitu beragam.
Festival ini menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antar-kerajaan di Nusantara, sekaligus memperingati sejarah panjang adat dan tradisi yang mengakar dalam masyarakat. FAKN III 2024 menjadi wujud nyata upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang terus hidup dalam setiap peristiwa yang berlangsung di tengah masyarakat.